Semua orang pasti sangat berharap memiliki masa depan dan cita-cita yang sangat bermanfaat bagi hidupnnya kelak. Tak ada yang menginginkan hidup tanpa cita-cita, karena cita-cita merupakan tujuan hidup seorang manusia. Jika kita tidak memiliki cita-cita, maka merekapun tidak memiliki tujuan hidup unruk kedepannnya nanti dan hal ini sangatlah menyusahkan diri kita sendiri, selain itu juga akan menyusahkan orang-orang disekitar kita.
Dari kecil aku memiliki cita-cita yang sering bergonta-ganti. Mulai dari bercita-cita menjadi seorang guru, polwan, dokter, dan psikolog. Namun saat ini saya memiliki 2 cita-cita yang ingin saya capai yaitu ingin menjadi seorang ahli gizi yang membuka jasa konsultasi dengan berbagai restoran dan membangun sebuah rumah makan sederhana yang menjual berbagai macam makanan. Dari makanan ringan hingga makanan berat seperti makanan pokok. Namun saat ini saya menjadi bingung sendiri dengan cita-cita saya ini.
Banyak orang yang mengatakan jika kita tidak memiliki fokus dalam bercita-cita, maka hal-hal yang selama ini telah kita kerjakan akan terbuang sia-sia. Hal inilah yang juga saya takutkan akan terjadi pada saya karena saya memiliki 2 cita-cita dalam hidup saya. Saya takut akan gagal dikemudian hari dan justru kedua bidang ini tidak ada yang berhasil. Hal ini menjadi momok yang menakutkan bagi perkembangan saya karena saya merasa kedua hal ini sangat penting bagi saya.
Saya ingin menjadi seorang ahli gizi, namun disisi lain, saya juga ingin memiliki sebuah wirausaha sebagai pemilik rumah makan. Karena cita-cita inilah saya sekarang mengikuti ekstrakulikuler tata boga. Walaupun saya kurang mengerti tentang masalah dapur, tetapi saya tetap optimis bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan dapur cepat atau lambat. Saya banyak belajar memasak mulai dari belajar membuat makanan kecil, saya juga sudah belajar sedikit memasak makanan berat.
Walaupun saya tidak terlalu mahir dalam memasak, banyak pihak yang senantiasa membantu saya. Misalnya ibu dan teman-teman saya. Mereka membantu saya dalam mengenal peralatan dapur dan benda-benda dapur terutama bumbu-bumbu yang biasa digunakan dalam memasak. Sampai saat ini saya masih belum familiar dengan bumbu seperti laos, ataupun jahe. Saya hanya mengetahui nama dan aromanya tanpa mengetahui bentuknya dengan pasti karena saya masih belum mengetahi secara pasti.
Banyak cerita yang saya dapat tentang dunia wirausaha. Yakni harus memiliki daya kreatifitas yang tinggi dam harus memiliki banyak modal untuk memulai usaha. Kalau masalah ada di bagian modal, kita bisa saja menabung dengan bekerja sebagai karyawan suatu perusahaan terlebih dahulu. Namun jika masalah dari kreatifitas kita, kita harus lebih banyak membaca selera orang lain. Jangan egois dengan kesukaan kita saja. Kita harus siap menerima kritik yang terdengar pedas sekalipun. Kalu kritik itu pedas, jangan langsung ditolak mentah-mentah. Justru dengan itulah kita bisa bangkit dan menjadi seseorang yang lebih baik lagi.
Saya ingin sekali menjadi seorang wirausaha muda yang dapat berhasil di kota Surabaya. Jika sudah berhasil dikota sendiri, maka saya akan membuka cabang di beberapa tempat. Saya juga akan memasang harga yang dapat dijangkau oleh semua kalangan agar mereka nyaman saat menikmati makanan yang disajikan oleh rumah makan saya. Itulah yang ingin saya lakukan dimasa depan saya nanti..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar